I.
Pengantar
Sistem Informasi Berbasis Komputer
Informasi
adalah salah satu jenis utama sumber daya yang tersedia bagi manajer.
Informasi dapat dikelola seperti sumber daya yang lain, dan perhatian pada
topik ini bersumber dari dua pengaruh. Pertama, bisnis telah menjadi
semakin kompleks. Kedua, komputer telah mencapai kemampuan yang semakin
baik.
Awalnya,
aplikasi utama adalah pengelola data akutansi. Aplikasi tersebut lalu
diikuti oleh empat aplikasi lain: sistem informasi manajemen (management information
systems), sistem pendukukung keputusan (decision support systems),
otomatisasi kantor (office automation), dan sistem pakar (expert
systems). Kelima aplikasi ini membentuk sistem informasi berbasis komputer
(computer-based information systems), atau CBIS.
Dengan analis sistem
dan pemakai membentuk jaringan komunikasi data yang menyatukan berbagai sumber
daya komputer yang terbesar. Spesialis jaringan menggabungkan keahlian
bidang komputer dan telekomunikasi.
Progammer menggunakan
dokumentasi yang disiapkan oleh analis sistem untuk membuat kode
instruksi-instruksi yang menyebabkan komputer mengubah data menjadi informasi
yang diperlukan pemakai.
KONSEP-KONSEP PENTING
- Sumber daya fisik dan konseptual
- Informasi sebagai sumber daya yang perlu dikelola
- Bagaimana manajer dapat dipisahkan berdasarkan tingkat-tingkat organisasional dan area-area fungsional
- Bagaimana pekerjaan menejemen dapat dikelompokan menurut fungsi dan perannya
- Orientasi sistem
- Sistem sebagai gabungan elemen-elemen yang semuanya bekerja menuju suatu tujuan yang menyeluruh
- Bagaimana suatu sistem dapat mengendalikan operasinya sendiri
- Bagaimana suatu sistem dihubungkan dengan lingkungan melalui arus sumber daya
- Tingkat-tingkat sistem
- Bagaimana suatu sistem konseptual dapat menggambarkan suatu sistem fisik
- Sistem informasi berbasis komputer sebagai gabungan lima subsistem, yang masing-masing mamiliki karakteristik yang unik
- Siklus kehidupan system
II. Teknologi Informasi
Sebagai Keunggulan Kompetitif
Perusahaan dan lingkungannya
Konsep manajemen
pengetahuan sebagai keunggulan dalam bersaing telah lama dipopulerkan oleh para
ahli manajemen.Oraganisasi harus secara efisien dan efektif dalam menciptakan,
mengalokasikan dan mengangkap serta membagi pengetahuan dan keahliannya untuk
mengaplikasikan dalam menyelesaikan masalah dan memanfaatkan
peluang.penghargaan dan pelembagaan peran pengetahuan dan pembelajaran
merupakan pendekatan yang efektif untuk membangun landasan kemampuan bersaing
organisasi.Organisasi harus memanfaatkan pengetahuannya untuk membangun
stategi.Untuk secara jelas menghubungkan manajemen dengan strategi, organisasi
harus mengartikulasikan kemauan strategiknya, mengidentifikasi pengetahuan yang
diperlukan untuk melaksanakan strategi yang diinginkan, dan membandingkannya dengan
pengetahuan actual untuk menjembatani perbedaan strategik.
Perusahaan memiliki
banyak hubungan terhadap pihak eksternal, hubungan ini dapat dilihat dan
tercermin dalam berbagai macam hubungan yang terkait.Suatu perusahaan tidak
dapat berdiri sendiri tanpa adanya kerjasama dan bantuan dari para karyawannya,
supplier, pemegang saham, pelanggan, dan masyarakat.Dalam hal menigkatkan
persaingan, suatu perusahaan juga butuh pesaing bisnis agar dapat lebih maju
dan berkembang. Hubungan tersebut termasuk kedalam kebutuhan perusahaan akan
uang, personil, dan material.
Keunggulan kompetitif
Suatu perusahaan
pasti ingin memiliki suatu keunggulan tersendiri dibandingkan dengan para
pesaingnya. Berbagai cara pastilah dilakukan, seperti halnya peningkatan mutu
dan kualitas barang atau jasa, peningkatan pelayanan, penyediaan barang dan
jasa yang lebih murah, dan lain-lain.
Pada bidang komputer,
keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan
pengaruh terhadap pasar. Perusahaan juga tidak selamanya hanya mengandalkan
pada sumberdaya fisik, tetapi pada sumber daya konseptual yang unggul baik data
dan informasi yang dapat digunakan harus sama baiknya.
Sumber Daya Informasi
Perangkat keras
komputer, perangkat lunak komputer, spesialis informasi, user, data base, dan
informasi merupakan suatu sumber daya informasi. Sumber daya informasi tersebut
harus dikelola dengan baik oleh perusahaan untuk mendapatkan suatu hasil yang
menjadi target perusahaan. Untuk itu diperlukan manajer khusus yang mengelola informasi
tersebut.
CIO (Chief Operation
Officer) yaitu manajer jasa informasi yang menyumbangkan keahlian manajerialnya
bukan saja untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan sumberdaya informasi,
tetapi juga area operasi perusahaan lainnya. Seorang manajer informasi dapat
berperan sebagai CIO dengan mengikuti saran-saran berikut:
1.
Sediakan waktu untuk pelatihan bisnis, selain teknologinya
2.
Buat kemitraan dengan unit-unit bisnis dan line managemen
3.
Fokuskan pada perbaikan proses dasar bisnis
4.
Jalankan pada perbaikan proses dasar bisnis
5.
Jelaskan biaya-biaya IS dalam istilah-istilah bisnis
6.
Bangun kepercayaan dengan menberikan jasa IS yang dapat diandalkan
7.
Jangan bersifat defensive
Perencanaan Strategis
Perencanaan jangka
panjang perusahaan dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan, menentukan dan
mengidentifikasi masalah-masalah yang akan terjadi di masa yang akan datang,
untuk itulah diperlukanlah suatu perencanaan strategis. Setiap area-area fungsional
perusahaan harus bertanggung jawab untuk mewujudkan dan mengembangkan strategis
tersebut. Rencana-rencana fungsional merinci bagaimana area-area tersebut akan
mendukung perusahaan saat perusahaan bekerja menuju tujuan strategisnya.
Konsep Manajemen Sumber Daya Informasi
Manajemen sumberdaya
informasi adalah aktivitas yang dijalankan manajer pada semua tingkatan dalam
perusahaan dengan tujuan mengidentifikasi, memperoleh, dan mengelola sumber
daya informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi keperluan pemakai.
Elemen-elemen yang diperlukan adalah:
1.
Kesadaran bahwa keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui sumber daya
informasi yang unggul
2.
Kesadaran bahwa jasa informasi adalah suatu area fungsional utama
3.
Kesadaran bahwa CIO adalah eksekutif puncak
4.
Perhatian pada sumber daya informasi perusahaan saat mambuat perencanaan
strategis
5.
Rencana strategis formal untuk sumbe daya informasi
6.
Strategi untuk mendorong dan mengelola end-user computing
III.
Manfaat dan Etika dari Sistem Informasi
Implikasi etis dari teknologi informasi
di dasari dari moral, etika, dan hukum.
·
Moral
: Tradisi kepercayaan mengenai perilaku benar atau salah
·
Etik
: Satu set kepercayaan, standart atau pemikiran yang mengisi suatu individu,
kelompok dan masyarakat.
·
Hukum
: Peraturan perilaku yang dipaksakan oleh otoritas berdaulat, seperti
pemerintah pada rakyat atau warga negaranya.
PERLUNYA BUDAYA ETIKA
Hubungan antara CIO dengan perusahaan
merupakan dasar budaya etika.Jika perusahaan harus etis, maka manajemen puncak
harus etis dalam semua perkataan dan tindakannya karena orang yang paling
bertanggung jawab terhadap etika komputer adalah CIO.
Perlunya budaya etika dalam sistem
informasi karena fenomena kejahatan transnasional yang berkembang pesat. Alasan
pentingnya etika komputer:
·
Kelenturan
Logika
·
Faktor
Transformasi
Faktor tidak kasat mata(nilai – nilai
pemrograman, perhitungan rumit, dan penyalahgunaan yang tidak terlihat). Etika
Sistem Informasi meliputi:
·
Privasi(perlindungan
informasi personal seseorang)
·
Pencurian
Indentitas(pencurian informasi personal)
·
Keakuratan
Informasi(berkaitan dengan kebenaran informasi)
·
Kepemilikan
Informasi(berhubungan dengan siapa yang memiliki informasi tentang individu)
·
Cyber
Crime atau kejahatan dunia Cyber, yaitu upaya memasuki dan atau menggunakan
fasilitas komputer atau jaringan komputer tanpa izan dan dengan melawan hukum,
dengan atau tanpa menyebabkan perubahan dan atau kerusakan pada fasilitas yang
dimasuki atau digunakan tersebut. Contoh: Hacker(menyusup atau melakukan
perusakan melalui komputer)
IV.
Model Sistem Umum Perusahaan dan Pendekatan Sistem
Model Sistem Umum
Model sistem umum
adalah pendekatan yang dilakukan berdasarkan penggunaan komputer dalam bisnis,
mencakup hal semua sistem informasi di segala jenis organisasi, dan sarana yang
digunakan. Model system umum terdiri dari sistem fisik dan sistem konseptual.
Demikian akan dijelaskan sedikit mengenai kedua sistem ini.
Arus sumber daya
fisik yang mengalir :
Merupakan sistem terbuka yang
berhubungan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya fisik, dimana input
datang dari lingkungan perusahaan , terjadi suatu transformasi dan akhirnya
output dikembalikan ke lingkungan yang sama.
-
Arus
Material
Material input diterima dari
pemasok bahan mentah dan komponen rakitan. Material ini lalu disimpan sampai
dibutuhkan dalam proses transformasi.
Material kemudian masuk dalam kegiatan
manufaktur, setelah melalui proses
transformasi material yang sudah berubah menjadi barang jadi disimpan untuk
kemudian menjadi output yang disitribusikan ke pasar.
transformasi material yang sudah berubah menjadi barang jadi disimpan untuk
kemudian menjadi output yang disitribusikan ke pasar.
-
Arus
Personil
Input personil berasal dari
lingkungan, yang biasanya diproses oleh fungsi sumber daya manusia kemudian
ditugaskan ke berbagai area fungsional dimana mereka terlibat dalam proses
transformasi baik langsung maupun tak langsung.
-
Arus
Mesin
Mesin-mesin diperoleh dari
pemasok dan biasanya berada untuk jangka waktu lama.Mesin adalah sumber daya
yang terlibat secara langsung dalam berbagai bentuk, input, pemrosesan, dan
output.
-
Arus
Uang
Uang terutama diperoleh dari
pemilik sebagai modal dan dari pembeli yang
memberikan pendapatan penjualan ataupun dari berbagai lembaga yang memberikan pinjaman dan juga pemerintah.
memberikan pendapatan penjualan ataupun dari berbagai lembaga yang memberikan pinjaman dan juga pemerintah.
b.
SISTEM
KONSEPTUAL
Sebagian Sistem terbuka dapat mengendalikan
operasinya sendiri, sebagian tidak.Pengendalian dicapai dengan menggunakan
lingkaran umpan balik (feedback), yang menyediakan suatu jalur bagi
sinyal-sinyal dari sistem ke mekanisme-mekanisme pengendalian dan dari
mekanisme pengendalian kembali ke sistem.
Mekanisme pengendalian adalah sejenis alat yang
menggunakan sinyal-sinyal umpan balik untuk mengevaluasi kinerja sistem dan
menentukan apakah tindakan perbaikan perlu dilakukan.Sistem Lingkaran Terbuka
Suatu sistem tanpa umpan balik ataupun mekanisme pengendalian.Tidak terdapat
umpan balik dari sistem untuk mempengaruhi perubahan-perubahan dalam sistem.
Sistem Lingkaran Tertutup Suatu sistem
yang memiliki umpan balik dan mekanisme pengendalian. Sistem ini dapat
mengendalikan output dengan membuat penyesuain pada input-nya.
DIMENSI – DIMENSI INFORMASI
Saat para manajer menentukan output yang harus
disediakan para pengolah informasi, mereka mempertimbangkan 4 dimensi dasar
informasi :
1)
Relevansi.
2)
Akurasi.
3)
Ketepatan
waktu.
4)
Kelengkapan.
Manajer adalah orang yang terbaik untuk
menentukan dimensi-dimensi informasi yang ia perlukan. Jika perlu analis sistem dapat membantu manajer mendekati
tugas ini secara logis.
Manajer menggunakan standar
untuk mengendalikan sistem fisik dengan kinerja actual.
“Sistem konseptual yang
mengendalikan sistem fisik terdiri dari 3 elemen penting : manajer, pengolah
informasi dan standar”
Standar
dikombinasikan dengan output informasi dari pengolah informasi, memungkinkan
manajer untuk melaksanakan “management by exception” (suatu gaya
yang diikuti manajer, yaitu manajer terlibat dalam aktifitas hanya jika
aktifitas itu menyimpang dari kinerja yang dapat diterima).
Management by Exception memberikan 3 keuntungan
dasar :
1)
Manajer
tidak membuang waktu memantau aktifitas yang berlangsung secara normal.
2)
Karena
lebih sedikit keputusan yang dibuat, tiap keputusan dapat menerima perhatian
lebih menyeluruh.
3)
Perhatian
dipusatkan pada peluang-peluang, maupun pada hal-hal yang tidak berjalan
semestinya.
Namun, terdapat pula sejumlah kendala yang harus
diketahui :
1)
Beberapa
kinerja bisnis tertentu tidak mudah ditentukan secara kuantitas sehingga
standar tidak dapat ditetapkan.
2)
Suatu sistem informasi yang memantau kinerja secara
akurat sangat diperlukan.
3)
Perhatian harus terus diarahkan pada standar untuk
menjaga standar pada tingkat yang tepat.
4)
Manajer tidak boleh menjadi pasif dan hanya menunggu
batas kinerja dilewati.
Konsep manajemen yang serupa dengan Management by
Exception disebut Critical Success Factor.CSF adalah salah satu kegiatan
perusahaan yang berpengaruh kuat pada kemampuan perusahaan untuk mencapai
tujuannya.
Model Sistem Umum Perusahaan
2.2 Pendekatan Sistem
Proses pemecahan masalah secara sistematis
bermula dari John Dewey, seorang profesor filosofi di Columbia University pada
awal abad ini. Dalam bukunya tahun 1910, ia mengidentifikasi tiga seri
penilaian yang terlibat dalam memecahkan masalah suatu kontroversi secara
memadai yaitu:
1.
Mengenali
kontroversi
2.
Menimbang
klaim alternative
3.
Membentuk
penilaian
Kerangka kerja yang dianjurkan untuk penggunaan
komputer dikenal sebagai pendekatan sistem.Serangkaian langkah-langkah
pemecahan masalah yang memastikan bahwa masalah itu pertama-tama dipahami,
solusi alternative dipertimbangkan, dan solusi yang dipilih bekerja.
TAHAP PEMECAHAN MASALAH
Dalam memecahkan masalah kita berpegangan pada
tiga jenis usaha yang harus dilakukan oleh manajer yaitu usaha persiapan, usaha
definisi, dan usaha solusi / pemecahan.
1. Usaha
persiapan, mempersiapkan manajer untuk memecahkan masalah dengan menyediakan
orientasi sistem.
2. Usaha
definisi, mencakup mengidentifikasikan masalah untuk dipecahkan dan kemudian
memahaminya.
3. Usaha
solusi, mencakup mengidentifikasikan berbagai solusi alternatif,
mengevaluasinya, memilih salah satu yang tampaknya terbaik, menerapkan solusi
itu dan membuat tindak lanjutnya untuk menyakinkan bahwa masalah itu
terpecahkan.
Sistem informasi berbasis komputer atau CBIS
dapat digunakan sebagai system dukungan (support systems) saat menerapkan
pendekatan sistem.
1. Usaha
persiapan
Tiga langkah persiapan tidak harus dilaksanakan
secara berurutan, karena ketiganya bersama-sama menghasilkan kerangka pikir
yang diinginkan untuk mengenai masalah. Ketiga masalah itu terdiri dari:
a) Memandang
perusahaan sebagai suatu system
b) Mengenal
sistem lingkungan
c) Mengidentifikasikan
subsistem-subsistem perusahaan
2. Usaha
definisi
Usaha definisi mencakup pertama-tama menyadari
bahwa suatu masalah ada atau akan ada (identifikasi masalah) dan kemudian cukup
mempelajarinya untuk mencari solusi (pemahaman masalah). Usaha definisi
mencakup dua langkah yaitu :
a) Bergerak
dari tingkat sistem ke subsistem
b) Menganalisis
bagian-bagian sistem dalam sustu urutan tertentu
3. Usaha
pemecahan
Usaha pemecahan meliputi pertimbangan berbagai
alternatif yang layak (feasible), pemilihan alternatif terbaik, dan
penerapannya.Pemahaman Dasar Pemecahan
Masalah Dan Pembuatan Keputusan.
Istilah pemecahan masalah membawa pemikiran kita
tertuju pada perbaikan sesuatu yang mengalami kesalahan. Manajer membuat
keputusan untuk mencegah sesuatu yang menyimpang dari yang sedang terjadi atau
meminimalkan pengaruh yang disebabkan oleh sesuatu yang menyimpang tersebut.
Manajer mencoba untuk merespon secara cepat untuk
mencegah pengaruh yang merusak, namun manajer juga merespon terhadap sesuatu
yang berjalan dengan lebih baik daripada yang diharapkan.Manajer membuat
keputusan untuk memecahkan masalah, Keputusan adalah seleksi dari strategi atau
tindakan.
FAKTOR MANUSIA YANG
MEMPENGARUHI PEMECAHAN MASALAH
3 Kategori manajer dalam
merasakan masalah :
1.
Penghindar masalah (Problem Avoider), manajer mengambil
sikap positif dan menganggap semua baik-baik saja.ia berusaha menghalangi
kemungkinan masalah dengan mengabaikan informasi.
2.
Mengumpulkan Informasi/Pencari masalah (Problem Seeker):
a. Gaya teratur, mengikuti gaya management by exception dan
menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan area minatnya.
b. Gaya menerima, manajer jenis ini ingin melihat semuanya,
kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya/orang lain dalam
organisasi.
3.
Menggunakan informasi untuk memecahkan masalah/Pemecah masalah (
Problem solver) :
a. Gaya
sistematik, manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti suatu metode yang
telah ditetapkan. Co. : pendekatan sistem.
b. Gaya
intuitif, manajer tidak menyukai suatu metode tertentu tetapi menyesuaikan
pendekatan dengan situasi.
Tujuan
Sistem Informasi Keuangan
Pada
dasarnya penyusunan Sistem Informasi Keuangan suatu perusahaan mempunyai
beberapa tujuan yang harus dipertimbangkan baik-baik, yaitu :
1.
Sistem Informasi
Keuangan yang disusun itu harus memenuhi prinsip cepat yaitu bahwa Standar
Akuntansi Keuangan harus mampu menyediakan data yang diperlukan tepat pada
waktunya dan dapat memenuhi kebutuhan.
2.
Sistem Informasi
keuangan yang disusun itu harus mempunyai prinsip aman yang berarti bahwa
Sistem Inforamasi keuangan harus membantu menjaga harta milik perusahaan, untuk
dapat menjaga keamanan harta milik perusahaan maka Sistem Informasi Akuntansi
keuangan harus disusun dengn pertimbangan pengawasan – pengawasan intern.
Tujuan Sistem
Informasi Pemasaran
1. Menyediakan informasi
yang berkaitan dengan situasi internal dan eksternalperusahaan.
2. Menyediakan informasi
yang dipergunakan dalam perencanaan, penetapan sasaran, strategi, program,
pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
3. Menyedikan informasi
untukpengambilan keputusan.
Tujuan sistem informasi
manajemen yang diterapkan pada bagian personalia adalah untuk:
1. Sebagai absensi
karyawan
2. Melihat prestasi
karyawan
3. Melihat golongan
karyawan
4. Melihat peningkatan
aktivitas karyawan ataupun penurunannya.
Tujuan
sistem informasi eksekutif
Sistem
informasi eksekutif, merupakan suatu sistem yang menyediakan informasi bagi
eksekutif mengenai kinerja keseluruhan perusahaan.Informasi dapat diambil
dengan mudah dan dalam berbagai tingkat rincian.
Tujuan
dari Executive Information Sistem adalah menghasilkan target informasi
yang selalu up to date untuk
meningkatkan performance dari suatu perusahaan dengan memberikan
perhatian khusus pada tujuan akhir dan prioritasdari perusahaan tersebut.
Referensi :
http://arfiasta.wordpress.com
http://duduwie329.blogspot.com
http://ryoga-sdlc.blogspot.com
http://wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar