Sistem
otomasi perkantoran atau terkadang disebut sistem informasi perkantoran (office
information system atau OIS) adalah :
Sistem
yang memberikan fasilitas tugas-tugas pemrosesan informasi sehari-hari didalam
perkantoran dan organisasi bisnis. Sistem ini menyediakan aneka ragam perangkat
untuk pemrosesan informasi, seperti pengolah lembar kerja (spreadsheet),
pengolah kata (word processor), pengolah grafik, aplikasi presentasi,
pengaksesan basis data personal, surat elektronik (email), surat bersuara
(voice mail), dan teleconference.
Pengguna
sistem ini pada prinsipnya adalah semua personil dalam organisasi, baik staf
maupun yang masuk kategori level manajemen.
Contoh
pengguna perangkat-perangkat yang mendukung otomasi perkantoran :
Pengolah
lembar kerja digunakan menganalisa berbagai kemungkinan harga.
Pengolah kata dipakai untuk membuat kontrak penjualan. Surat elektronik untuk memberikan deskripsi produk kepada calon pelanggan.
Pengolah kata dipakai untuk membuat kontrak penjualan. Surat elektronik untuk memberikan deskripsi produk kepada calon pelanggan.
Video
konferensi digunakan untuk melakukan pertemuan virtual jarak jauh untuk
melakukan koordinasi sejumlah orang yang berada diberbagai tempat yang
berjauhan. Dalam hal ini, wajah para anggota (member) dapat terlihat dalam
monitor.
Sistem ini sering
kali dikatakan dapat mendukung kantor tanpa kertas (paperless office). Artinya,
semua yang berbau dokumen kertas dapat dihilangkan.
11 Aplikasi Otomatisasi Perkantoran :
a. Pengolah Kata (Word Processing)
b. Surat Elektronik (Electronic Mail)
c. Surat Bersuara (Voice Mail)
d. Kalender Elektronik (Electronic Calendaring)
e. Konferensi Suara (Audio Conferencing)
f. Konferensi Video (Video Conferencing)
g. Konferensi Komputer (Computer Conferencing)
h. Facsimile (FAX)
i. Videotext
j. Pencitraan (Imaging)
k. Desktop Publishing
11 Aplikasi Otomatisasi Perkantoran :
a. Pengolah Kata (Word Processing)
b. Surat Elektronik (Electronic Mail)
c. Surat Bersuara (Voice Mail)
d. Kalender Elektronik (Electronic Calendaring)
e. Konferensi Suara (Audio Conferencing)
f. Konferensi Video (Video Conferencing)
g. Konferensi Komputer (Computer Conferencing)
h. Facsimile (FAX)
i. Videotext
j. Pencitraan (Imaging)
k. Desktop Publishing
SISTEM
INFORMASI PEMASARAN (MARKETING INFORMATION SYSTEM)
Menurut Philip
Kotler
“ A marketing information system (MIS) consisis of people, equipment, and
procedures to gather, sort, analyze, evaluate, and distribute needed, timely,
and accurate information to marketing decision makers.”
Artinya :
Sistem informasi pemasaran terdiri atas orang, peralatan, dan prosedur yang
ditujukan untuk mengumpulkan, menganalisa, dan membagi-bagikan apa-apa yang
dibutuhkan, secara tepat waktu dan informasi akurat yang digunakan untuk
pengambilan keputusan bagi manajemen pemasaran.
Dari definisi tersebut di atas, dapatlah disimpulkan bahwa informasi yang tepat
dan akurat merupakan salah satu faktor yang menentukan bagi manajemen
perusahaan, khususnya manajemen pemasaran dalam meraih peluang-peluang pasar.
Jika didefinisakan dalam arti yang luas, sistem informasi pemasaran adalah
kegiatan peseorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan
pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan
pendistribusian promosi dan penentuan harga barang jasa dan gagasan. Sistem
informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah
perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan tersebut.
Manajemen
pemasaran akan sulit meraih peluang pasar apabila :
Informasi pemasaran yang benar tidak
cukup
Informasi pemasaran yang salah terlalu
banyak
Informasi yang di minta atau yang
diperlukan sering terlambat
Informasi sering terhenti ditengah
jalan atau tidak sampai kebawahan, atau sebaliknya.
Informasi yang di butuhkan terlalu
menyebar
Informasi itu
penting karena :
Adanya
perkembangan atau pergeseran dari pemasaran lokal ke pemasaran nasional, dan
seterusnya
ke pemasaran
internasional atau global
Adanya
perkembangan atau pergeseran dari kebutuhan pembeli ke keinginan pembeli
Adanya
perkembangan atau pergeseran dari persaingan harga ke persaingan bukan harga
Komponen-Komponen
Sistem Informasi Pemasaran
Sistem informasi pemasaran mempunyai komponen yang sama dengan sistem
informasi secara umum, yaitu :
1. Komponen
input
2. Komponen
model
3. Komponen
output
4. Komponen
basis data
Komponen
Input Pemasaran
Sistem informasi pemasaran mengumpulkan
data yang menjelaskan transaksi pemasaran perusahaan. Subsistem intelejen
pemasaran mengumpulkan informasi dari lingkungan perusahaan yang berkaitan
dengan operasi pemasaran. Subsistem peneliti pemasaran menlakukan penelitian
khusus mengenai operasi pemasaran.
Komponen Model Pemasaran
Model digunakan untuk menghasilkan informasi
yang relevan yang sesuai dengan kebutuhan pemakai sistemnya. Model merupakan
cetakan yang merubah bentuk input menjadi output. Model di sistem informasi
pemasaran banyak digunakan untuk menghasilkan laporan keperluan anggaran
operasi, strategi penentuan harga produk, evaluasi produk baru, pemilihan
lokasi fasilitas, evaluasi penghapusan produk lama,penunjukan salesman,
penentuan rute pengiriman yang paling optimal, pemilihan media iklan yang
paling efektif dan untuk
persetujuan kredit.
Komponen Basis
Data Pemasaran
Data yang digunakan oleh Subsistem out put berasal
dari data base. Beberapa data dalam data base adalah unik bagi fungsi
pemasaran, tapi banyak yang berbagi
dengan area fungsional lain.
Komponen Output
Pemasaran
Tiap Subsistem out put menyediakan informasi tentang Subsistem itu sebagai
bagian dari bauran Subsistem produk menyediakan informasi tentang produk
perusahaan. Subsistem promosi menyediakan informasi tentang kegiatan periklana
perusahaan dan penjualan langsung. Subsistem harga membantu manajer untuk membuat keputusan harga.
SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI (ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM)
Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan,
mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi
finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan
pihak ekstern.
Karakteristik
SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
1.
SIA melakasanakan tugas yang
diperlukan
2.
Berpegang pada prosedur yang
relatif standar
3.
Menangani data rinci
4.
Berfokus historis
5.
Menyediakan informasi pemecahan
minimal
Perbedaan SIA dan SIM :
·
SIA mengumpulkan mengklasifikasikan,
memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan sedang
·
SIM mengumpulkan mengklasifikasikan,
memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi
2 komponen SIA :
- Spesialis Informasi
Contoh SIA
sebagai pusat informasi perusahaan :
Bagian
pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran
produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa
perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
Bagian SIA memproyeksikan perkiraan
biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut,
kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya
dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Selanjutnya kedua bagian akan
merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.
Dari
contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis
modern yaitu :
1.
Pentingnya komunikasi antar
departemen/subsystem yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
2.
Peranan SIA dalam menghasilkan
informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.
Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA
dibedakan menjadi 2, yaitu :
-
informasi akuntansi keuangan, Informasi
yang berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
-
Informasi Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi manajemen
dalam pengambilan keputusan.
SIA terdiri dari 3 subsistem:
·
Sistem pemrosesan transaksi
mendukung
proses operasi bisnis harian.
·
Sistem buku besar/ pelaporan keuangan
menghasilkan
laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian
pajak.
·
Sistem pelaporan manajemen
yang
menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus
serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran,
laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.
Sebuah SIA menambah nilai dengan cara:
·
Menyediakan informasi yang akurat dan tepat
waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif
dan efisien.
·
Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya
produk dan jasa yang dihasilkan
·
Meningkatkan efisiensi
·
Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan
keputusan
·
Meningkatkan sharing knowledge
·
menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
http://ainireren97.blogspot.com/2013/01/makalah-sistem-informasi-pemasaran-di.html
http://ilmuakuntansi.web.id
http://shienaanan.blogspot.com/2013/01/pengertian-sistem-informasi-akuntansi.html
http://widodoherianto.staff.gunadarma.ac.id
http://wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar