Sempat ku ragu..
Terusik akan ego-ego palsu..
Yang menginginkan semua jadi baik..
Tanpa tak tahu makna baik itu apa?
Atau mungkin ku terlalu dini?
Ingin ku berontak..
Melihat sisi-sisi naif kehidupan..
Semu.. tanpa bayang yang menyapa..
Ingin ku sudahi ini..
Aku mulai jenuh melihat lakon-lakon sandiwara..
Yang haus akan materi..
Bergerak anggun, menyapa para pemilik etalase-etalase megah..
Aku mulai risih..
Dan tak tahu mengapa..
Tak tahu bagaimana..
Atau mungkin aku bosan?
Tidak!
Masih ada sisi baik..
Ku lihat itu..
Ku percaya itu..
Ku yakin..
Sisi utuh dari cermin retak..
Sisi manis dari rasa yang pahit..
Pelita ranum dari gulita fatamorgana
Dan..
Janji itu ku rasakan..
Janji itu datang..
Janji itu menyapaku..
Ku tak mengerti apa?
Tapi ku bahagia..
Ia berbisik ramah kepadaku..
Mengatakan.. ini akan sudah..
^Ertiza Auli Alghani^
Terusik akan ego-ego palsu..
Yang menginginkan semua jadi baik..
Tanpa tak tahu makna baik itu apa?
Atau mungkin ku terlalu dini?
Ingin ku berontak..
Melihat sisi-sisi naif kehidupan..
Semu.. tanpa bayang yang menyapa..
Ingin ku sudahi ini..
Aku mulai jenuh melihat lakon-lakon sandiwara..
Yang haus akan materi..
Bergerak anggun, menyapa para pemilik etalase-etalase megah..
Aku mulai risih..
Dan tak tahu mengapa..
Tak tahu bagaimana..
Atau mungkin aku bosan?
Tidak!
Masih ada sisi baik..
Ku lihat itu..
Ku percaya itu..
Ku yakin..
Sisi utuh dari cermin retak..
Sisi manis dari rasa yang pahit..
Pelita ranum dari gulita fatamorgana
Dan..
Janji itu ku rasakan..
Janji itu datang..
Janji itu menyapaku..
Ku tak mengerti apa?
Tapi ku bahagia..
Ia berbisik ramah kepadaku..
Mengatakan.. ini akan sudah..
^Ertiza Auli Alghani^